Latest News

Mengintip Rapor Merah Jokowi dan Rapor Hijau SBY dari Gerindra

TER-INTIP | Beberapa yang lalu Beberapa Media Online memberitakan bahwa KMP akan membuat laporan tentang Kinerja 1 Tahun Pemeritahan Jokowi-JK. (Baca: KMP Siapkan Penilaian 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK) Seperti apa yah hasil laporan atau penilaian KMP tsb. Mungkin kawan-kawan tahu hasilnya. Hehehe... Ada-ada saja yah. Tapi itulah adanya.

Kembali kami mengajak Anda sekalian untuk menyimak ulasan Sdra. Mas Toni mengenai topik diatas, seperti halnya dilansir oleh Halaman Facebook beliau. Simak saja di bawah ini.

Mengintip Rapor Merah Jokowi dan Rapor Hijau SBY dari Gerindra

INILAH RAPOR MERAH JOKOWI DAN RAPOR HIJAU SBY DARI GERINDRA
Partai Gerindra (KMP) rupanya punya kesenengan baru yaitu main RAPOR-RAPORAN setelah sukses main Gubernur-gubernuran dan Presiden-presidenan tempo lalu. Tentu saja kita sambut positip rapor dari Gerindra sebagai sikap untuk mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK. Namanya juga RAPOR MERAH tentu saja yang dicari sisi yang buruk-buruk saja, sementara RAPOR HIJAU-nya tidak ada.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dalam satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kinerja di segala bidang, baik ekonomi, politik, maupun sosial, dinilai mengalami penurunan pencapaian.

Baiklah, mari kita MAIN RAPOR-RAPORAN ala Gerindra, sebab kita tahu Gerindra dari dulu suka warna merah, logonya aja penuh nuansa merah, bahkan nekat memberi warna pada lambang negara kita GARUDA PANCASILA dengan warna merah semua saat kampanye Pilpres kemarin. Jadi jangan kaget kalau Gerindra (KMP) memang kolektor WARNA MERAH tapi kalau KALAH ya MARAH-MARAH minta diulangin melulu, biar rapornya dapat hijau. Pokoknya CEMUNGUD bingits deh gerombolan DUNG DUNG PRET itu.

Akhirnya mari kita buka RAPOR MERAH Jokowi dan RAPOR HIJAU SBY (soalnya dulu SBY pernah dapat rapor merah juga kok), biar ada perbandingannya, sebab Jokowi dan SBY sangat dekat keterkaitannya untuk diperbandingkannya. Tanpa perbandingan bagaimana kita bisa objektip memberikan rapornya?

Dan inilah antara lain RAPOR MERAH Jokowi :
  1. Membubarkan Petral yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari.
  2. Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya.
  3. Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2x1.000.MW yang MANGKRAK selama 4 tahun!
  4. Dimulainya kembali pembangunan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu, pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta PLTA dengan kapasitas 2x55.MW.
  5. Pada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang
  6. Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-Kebayoran Baru-Senayan-Bundaran HI.
  7. Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat berikut pembangunan Kota Kota baru yg berdekatan dengan negara tetangga.
  8. Dimulainya pembangunan jalur Kereta Api di wilayah Sulawesi Selatan sampai Sulawesi Utara
  9. Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan jalan lebar ber aspal yg menghubungkan kota kota di Papua.
  10. Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140.triliun yg selama ini pembangunan Kilang Minyak TIDAK PERNAH terwujud sejak era Soeharto.

Selanjutnya, inilah RAPOR HIJAU SBY :
  1. Infrastruktur mangkrak sebesar Rp.146.triliun yg terbengkalai pelaksanaan nya sampai dia lengser.
  2. Meninggalkan Hutang sebesar Rp.2.700.triliun.
  3. Meninggalkan Defisit anggaran sebesar Rp.160.triliun sewaktu dia lengser bulan Oktober 2014.
  4. Kasus Lumpur Lapindo dan pengungsi Sinabung yg tidak kunjung selesai sampai dia lengser bulan Oktober 2014.
  5. Import semua bahan makanan dari mulai Beras sampai Garam, sehingga mematikan hidupnya petani petani lokal.
  6. Menghambat pembangunan Kilang Minyak baru, sehingga Indonesia selalu tergantung kepada Asing dalam pengadaan BBM serta menyuburkan praktek Mafia Migas.
Tentu saja masih banyak deretan penilaian untuk mengisi RAPOR-
RAPORAN itu, kalau ditulis semua..........cape dech!

Titik persoalan sebenarnya bukan warna apa di rapor bikinan partai itu, melainkan bagaimana MENGUBAH mentalitas rakyat yang masih terasingkan oleh hingar-bingar kebebasan politik. Komitmen apa yang sudah dilakukan untuk perubahan fundamental dalam mereduksi tendensi totaliterisme, fisik maupun mental untuk bisa mandiri. Bisa menciptakan HARMONISASI negara dan rakyatnya secara jernih.

Salam NKRI Raya!

Sumber: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku

1 Response to "Mengintip Rapor Merah Jokowi dan Rapor Hijau SBY dari Gerindra"