Latest News

Inilah Kesaksian Gubernur DKI Jakarta Ahok

TER-INTIP | Indonesia memang unik. Kenapa unik, karena di Republik yag kita cintai ini terdiri dari beragam Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). Namun SARA tsb, dipadu dan disatukan dengan Semboyan Negara Republik Indonesia BHINEKA TUNGGAL IKA yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan negara RI inilah yang membuat Indonesia tetap kuat dan utuh dalam kesatuan NKRI.

Inilah Kesaksian Gubernur DKI Jakarta Ahok Tentang Dirinya
Gubernur DKI Jakarta Ahok (Foto: Google.com)

Sayangnya, ada segelintir orang yang berusaha mengacaukan keutuhan NKRI ini. Mereka dengan segala cara membuat keributan atau kesiruhan dari ISU SARA tsb. Memang kita akui, ada saja yang terpancing akan isu sara tsb. Tapi itulah ulah pra provokator yang ingin mencoba mengacaukan negara kita.

Ahok, Gubernur DKI Jakarta, yang notabene beragama nasrani, tapi beliau tidak pernah membedakan rakyatnya. Belaiu memandang sama seluruh rakyat ibukota. Semua warga negara (yang bermukin di ibukota) mendapat perlakuakn hak yang sama dari pemerintah. Simak Kesaksian Gubernur DKI Jakarta Ahok di bawah ini seperti ulasan Mas Toni yang telah dilansir Halaman Facebook pribadinya.

KESAKSIAN GUBERNUR DKI JAKARTA AHOK
Setiap insan beragama selalu mempunyai pengalaman spiritual yang berkaitan dengan agamanya, dan selalu ada yang memberikan kesaksiannya demi menguatkan iman saudara seimannya. Tentu saja semuanya SAH bila kesaksian tersebut tidak untuk MEMFITNAH orang lain, namun tetap dalam koridor rasa syukur atas ANUGERAH yang sudah diberikan pada Yang Maha Kuasa sesuai dengan keyakinannya.

Dan inilah KESAKSIAN Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta :
“Pegangan utama saya dalam menjalankan tugas saat ini hanyalah konstitusi, namun nilai hidup saya standardnya adalah firman Tuhan.

Saya katakan, bahwa apabila seorang hamba Tuhan terbukti bersalah, saya tidak akan membelanya, tetapi membiarkannya melewati proses hukum. Saya tidak takut mati demi konstitusi.

Pesan saya kepada isteri, ”Kalaupun saya mati, tuliskan pada batu nisan kutipan dari Filipi 1:21 yaitu "mati adalah keuntungan.

Untuk kalimat: ”Karena bagiku hidup adalah Kristus..” sengaja tidak mau saya cantumkan pada batu nisan kuburan karena saya belum sepenuhnya mempraktekkan bagian dari ayat itu.

Saya selalu membawa segala pergumulan ke dalam doa terlebih dahulu. Sebelum saya bicara, saya sudah cek hati saya, apakah itu untuk kepentingan pribadi atau bukan. Selalu saya minta Tuhan untuk selidiki hati saya, apakah itu untuk mengusahakan kesejahteraan orang lain atau belum? Saya suka curhat dengan Tuhan. Dalam Yesaya 42 juga menyatakan bahwa kamu harus bring justice.

Menurut saya, duduk diam di kaki Yesus adalah saat-saat paling berharga dalam hidup ini. Saya suka bangun pagi-pagi jam 4:30 dan malam sebelum tidur untuk saat teduh. Kalau dulu mau pelayanan jam 6.00 pagi, saya bangun jam 4.00 pagi.

Hari Minggu harus bangun lebih pagi. Gereja harus melatih jemaat untuk memiliki hubungan intim dengan Tuhan. Pemimpin gereja harus membawa jemaat sampai mereka keranjingan baca Firman Tuhan. Kalau sudah begitu, Anda kemanapun akan membawa Alkitab.

Dalam setahun, pasti saya selesai membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Apabila saya sudah membaca Alkitab sampai habis selama lima kali, saya pasti mengganti Alkitab tersebut karena banyak catatan-catatan yang menumpuk di setiap halamannya. Saya kurang suka Alkitab di gadget karena tidak bisa langsung ditulis berdekatan dengan ayat-ayat seperti di Alkitab biasa. Saya sangat menghargai rhema dari Tuhan. Pertemuan pribadi dengan Tuhan merupakan hal terindah bagi saya.

Saya selalu menyempatkan diri untuk sharing bersama istri dan anak-anak tentang firman Tuhan. Saya selalu menekankan agar anak-anak harus bertemu secara pribadi dengan Tuhan. Saya akan terus memperingati anak-anak dan isteri untuk selalu bergantung dan membangun hubungan intim dengan Tuhan.

Saya mendidik anak-anak agar mereka selalu memandang Tuhan. Yang paling penting, disaat anak saya memiliki pergumulan, ia harus mengalami pertemuan sendiri dengan Tuhan, itulah yang saya ajarkan pada mereka.

Bahkan, anak saya yang perempuan sudah habis membaca Alkitab sejak SMP. Saya harus yakinkan dia bahwa bapakmu sekarang bisa bertahan karena Tuhan, kalau suatu hari bapakmu tidak ada pun, Tuhan tidak pernah salah. Bapakmu tidak bisa menolongmu untuk menghadapi pergumulanmu. Lebih penting temui Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati."
Begitulah kesaksian Ahok yang saya kutipkan dari status Johnly Poli. Artinya siapa saja pemimpin/pejabat di Indonesia, keyakinan agamanya (apa saja agamanya) bila dijalankan dengan benar tanpa menyakiti sesama insan, adalah kebenaran sejati sebagai manusia yang memanusiakan manusia sebagai ciptaan Tuhan yang PALING SEMPURNA.

Inilah Kesaksian Gubernur DKI Jakarta Ahok
Sumber Foto: Halaman Facebook

Kerukunan beragama di Indonesia adalah KEINDAHAN TIADA TARA yang akan bisa membawa Indonesia menjadi negeri besar dengan lebih cepat TANPA bertikaian umat beragamanya. Kalau FPI bisa rukun dengan AHOK semoga saja itu bukan HOAX melainkan KESADARAN bersama untuk membangun bangsa kita untuk lebih cepat SEJAHTERA. Semoga demikian.

Salam NKRI Raya!

Oleh Mas Toni
Sumber: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku

0 Response to "Inilah Kesaksian Gubernur DKI Jakarta Ahok"