Latest News

Renungan dari Sebuah Lirik Lagu Tanah Air Mata

TER-INTIK | Yang diperlukan di negeri ini sudah banyak ditulis para pujangga, para penulis baik, para penyanyi, para penyair, dan siapa saja lewat kata-kata yang layak untuk kita renungkan. Bangsa kita akan cepat menjadi besar dan kuat, bila semua rakyat dan pemimpinnya JUJUR, tidak saling bertengkar, bergotong-royong tanpa membedakan suku, agama, maupun keyakinannya, sebab kemajuan dari sebuah negara tanpa KERJA SAMA semua penghuninya, MUSTAHIL bisa cepat maju.

Renungan dari Sebuah Lirik Lagu Tanah Air Mata
Ebiet G. Ade (Foto: Facebook)

Mari kita simak lirik lagu lama dari musisi legendaris Ebiet G Ade yang dinyanyikan ulang dalam album terakhirnya "Serenade" itu.

Tanah Air Mata - Ebiet G. Ade
Ketika dahan dan ranting terhempas
Menyelinap sebarkan cahaya
Mendung gelap masih menyelimuti
Seluruh gugusan negeri ini

Maka merenunglah...
Bersama kita memulai berbenah diri
Jelajahi ruang keheningan
Mengajari kita menjadi manusia

Hoooo....
Hoooo....

Ketika daun kering mulai luruh
Bergetarlah jagat di sekelling
Satwa liar terusik berhamburan
Bayang mentari letih mengintai

Maka menangislah...
Hidup terkadang seperti mata belati
Menyayat kesemua arah
Mengajari kita untuk bijak memilih

Mengapa kita saling melukai
Sedang seharusnya...
Menyatukan hati
Mengapa kita saling berkelahi
Sedang semestinya bersatu

Menyongsong esok hari
Menyongsong esok hari

Percayalah tak ada badai yang kekal
satu saat pastilah berhenti
Air mata dari jiwa yang tulus
Menyentuh samudera keabadian

Maka segerahal memohon ampun
selagi masih punya waktu
Mungkn alam tengah mencoba
Mengingatkan kita

Jadilah manusia
Sesungguhnya manusia
Jadilah manusia
Sesungguhnya manusia
Salam NKRI Raya!

Oleh: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku
Sumber: Halaman Facebook

0 Response to "Renungan dari Sebuah Lirik Lagu Tanah Air Mata"