Latest News

Berita Pertemuan Jokowi dengan Obama Menggunakan Broker adalah Hoax Belaka

TER-INTIP | Lagi dan lagi para Haters selalu membully Presiden Jokowi. Para Gerombolan Dung-Dung Pret ini selalu berusaha dengan berbagai cara untuk menjatuhkan Preisden RI pilihan rakyat ini. Contohnya adalah dengan memberitakan tentang Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Obama Menggunakan Broker. Ada-ada saja yah.

Berita Pertemuan Jokowi dengan Obama Menggunakan Broker adalah Hoax Belaka
SumberL Facebook

Berita tsb, berusaha kami telusiri dan ternyata itu hanya berita Hoak Belaka.
Berikut di bawah ini kami mengajak Anda sekalian untuk menyimak ulasan Mas Toni dalam Halaman Facebook pribadinya secara lengkap dan detail.

GUNAKAN BROKER BAYAR UNTUK PERTEMUKAN JOKOWI-OBAMA ADALAH BERITA HOAX
Lagi-lagi beberapa media provokatif Indonesia seperti ROL Republik Online antara lain, tampak berbunga-bunga menuliskan berita tentang pertemuan Jokowi-Obama karena pemerintah membayar broker agar bisa bertemu Obama, dan kita tak bosan-bosannya untuk mengatakan bahwa berita itu adalah HOAX.

Media provokatif itu hanya mengutip satu sumber saja yaitu dari Dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, Michael Buehler tertanggal 6 November 2015 yang menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam sebuah artikel berjudul 'Waiting in the White House Lobby' tentang PRAKTIK BROKER untuk bisa mendapatkan kesempatan berkunjung ke Gedung Putih.

Kita maklumi kalau di Amerika memang ada praktik broker, tapi pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Obama difasilitasi oleh lobbyist. Katanya ada peran di balik layar konsultan public relation (PR) Singapura yang membayar 80 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,08 miliar kepada sebuah broker atau pihak ketiga.Pihak ketiga itu memfasilitasi pertemuan kedua presiden tersebut. Dengan jasa broker, Jokowi akhirnya bisa bertemu Obama di Gedung Putih.

Hal tersebut sudah dibantah secara gamblang oleh Duta Besar RI untuk AS Budi Bowoleksono bahwa hal itu TIDAK BENAR. Nah Anda lebih percaya Duber RI atau media provokator itu?

Seperti sudah banyak dilansir media mainstream bahwa Presiden Obama melalui suratnya tanggal 16 Maret 2015 secara resmi menulis surat kepada Presiden Jokowi dan mengundang secara resmi untuk berkunjung ke Amerika Serikat.

Kemudian, Presiden Jokowi pada tanggal 19 Juni 2015 membalas undangan itu dan menyatakan akan berkunjung ke Washington DC pada tanggal 26 Oktober 2015, setelah kedua negara menyepakati waktu yang sesuai bagi Kedua Kepala Negara.

Dari rentetan berita itu sudah jelas, Obama lah yang punya inisiatip mengundang Jokowi, apakah Obama juga melalui jasa broker untuk bisa mengundang Jokowi yang lagi sibuk-sibuknya bekerja membenahi Indonesia? Begitulah jika pertanyaan kita balik dengan berita yang beredar itu gimana?

Mereka bilang tidak mungkin Amerika membayar broker hanya untuk mengundang Presiden Indonesia, karena Amerika negara besar, begitu mungkin argumentmu? Lhah memangnya ada aturan harus membayar untuk bisa bertemu Obama? Jika harus membayar, setiap orang kaya pasti bisa membayar untuk bertemu Presiden AS itu, artinya Obama akan jadi PRESIDEN KOMERSIL yang kerjanya hanya untuk bertemu orang-orang yang bisa membayar tarif pertemuannya, lalu kapan kerjanya? Sebab yang berani membayar untuk bertemu sekedar selfie dengan Obama pasti buanyaaaak setiap harinya.
Faktanya, Obama memang mengundang Jokowi secara resmi.
Faktanya Jokowi datang dengan delegasi resmi dan berhasil membawa kesepakatan bisnis lebih dari $20 miliar US Dollar.
Faktanya, malah Obama memberi bantuan soal bencana asap senilai 2,7 juta dollar Amerika kepada Indonesia.
Katakanlah kalau HOAX itu kita anggap benar, Indonesia membayar broker senilai Rp 1,08 miliar, Obama malah NOMBOK dong ngasih bantuan 2,7 juta dollar Amerika? Jadi sebaliknya, untuk bertemu Jokowi, Presiden Amerika malah mengeluarkan duit dengan alasan CONCERN soal bencana lebih dari yang diterima broker itu, rugi bandar dooong..................

Jadi ABAIKAN SAJA segala omong kosong media abal-abal yang sekedar mencari sensasi yang ujung-ujungnya mau menghina Presidennya sendiri, tidak ada rasa NASIONALISME terhadap negaranya malah meremehkan bangsanya sendiri.

Kebenaran akan tetap di depan, keakraban ke dua presiden dari 2 negara besar yang sama-sama SEKOLAH di Indonesia itu sangat AKRAB teramat DEKAT dan begitu BERSAHABAT, tidak ada istilah broker untuk mereka bertemu setiap waktu.

Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya nenek Presiden Joko Widodo, Sani Wirorejo. Nenek Sani meninggal sebelum keberangkatan kunjungan kerja Jokowi itu ke AS.

Mendengar kabar yang sempat menghebohkan itu, Jokowi langsung menelpon Obama sambil tersenyum.

Jokowi : "Pak Obama, apa benar kata Dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, Michael Buehler menuduh saya membayar broker untuk bertemu Presiden Amerika?"

Obama : "Oalah Jok, Jok, kalau di negaramu si Michael Buehler itu masuk golongan kaum DUNG DUNG PRET! Elu yang ngundang gue, SECARA RESMI, mana ada brokernya biar gua KEPRET kalo berani koar-koar dimari!"

Jokowi : "Ha ha ha ha ha.......Oke Ma, saya cuma pengen tahu saja, rupanya di Amerika banyak DUNG DUNG PRET juga ya?"

Obama : "Inget Jok kataku ini, "There is no worse lie than a truth misunderstood by those who hear it." (Tidak ada dusta yang lebih buruk daripada kebenaran yang salah dimengerti oleh orang-orang yang mendengarnya).

Jokowi : "Oke terima kasih, thank you Ma,selamat weekend!"

Begitulah sumber yang lebih bisa dipercaya daripada berita HOAX yang tidak bisa dibuktikan secara hukum siapa saja oknumnya.

Salam NKRI Raya!

Sumber: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku

0 Response to "Berita Pertemuan Jokowi dengan Obama Menggunakan Broker adalah Hoax Belaka"