Latest News

Mafia Pembakar Hutan Indonesia Tinggal Tunggu Pembalasan Perbuatan Busuknya Itu

TER-INTIP | Sangat disayangkan sekali ketika Presiden Jokowi ingin merubah serta memperbaiki Birokrasi di Republik ini, serta ingin membawa NKRI ke arah yang lebih baik, bebas dari tikus-tikus kantor yang busuk, serta ingin mensejahterakan rakyat Indonesia, ada saja ulah-ulah para haters yang ingin menggagalkannya. Para haters Gerombolan Dung-Dung Pret ini selalu berusaha membuat sesuatu untuk mencegah bahkan mencoba berbagai cara agar masyarakat Indonesia mau membenci Jokowi. Salah satu contohnya adalah dengan membuat feonema Kabut Asap. Para Gerombolan Dung-Dung Pret ini membuat isu bahwa Kebakaran Hutan adalah ulah Presiden Jokowi. Itulah ulah para haters.

Mafia Pembakar Hutan Indonesia Tinggal Tunggu Pembalasan Perbuatan Busuknya Itu
Sumber Foto: lensaberita.net

Tapi Tuhan tidak pernah diam. Kebenaran selalu ditegakkan. Para Gerombolan Dung-Dung Pret ini satu persatu mulai ketahuan batang hidungnya. Preaiden Jokowi malah semakin dicintai oleh Rakyat Indonesia. Seluruh jajaran di pemerintahannya siap sedia mendukung Program Kerja Presiden RI pilihan rakyat tercinta ini. Jokowi yang selalu sabar dan sabar. Yang tidak ada dendam dalam dirinya. Selalu bekerja tanpa peduli apa kata orang. Karena dia yakin, bahwa orang-orang yang membencinya akan mendapatkan balasan dari Yang Maha Kuasa. Yah... Mafia Pembakar Hutan Indonesia Tinggal Tunggu Pembalasan Perbuatan Busuknya Itu. Simak selanjutnya ulasan berikut di bawah ini.

MAFIA PEMBAKAR HUTAN INDONESIA TINGGAL TUNGGU PEMBALASAN PERBUATAN BUSUKNYA ITU

Kata berita, ada sekitar 20 aktor yang terlibat di lapangan dan mendapat keuntungan ekonomi dari pembakaran hutan dan lahan. Sebagian besar dari jaringan kepentingan dan aktor yang mendapat keuntungan ekonomi ini menyulitkan langkah penegakan hukum. Fakta dan kesimpulan ini terungkap dalam penelitian tentang 'Ekonomi Politik Kebakaran Hutan dan Lahan' dari peneliti Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo.

Aktor-aktor tersebut, berdasarkan hasil penelitiannya, bekerja seperti bentuk "kejahatan terorganisir". Penelitian Herry dilakukan di 11 lokasi di empat kabupaten di Riau, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Dumai, dan Bengkalis menggunakan metode pemetaan, survei, dan pendekatan kebijakan.

Masalah kebakaran hutan ini menjadi lebih heboh lagi karena sudah memakan korban jiwa. Dalam berita yang beredar di media-media mengatakan bahwa sudah ada beberapa korban meninggal karena gangguan saluran pernapasan.

"Ada yang sengaja (membakar) tapi ada yang tidak mengakui, bahkan dibilang dia tidak tahu, macam-macam," kata Badrodin, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Presiden Joko widodo sudah melakukan berbagai macam upaya untuk memadamkan kebakaran yang terus terjadi. Beberapa diantaranya adalah dengan membuat hujan buatan, membuat kanal bersekat, mengirimkan pesawat bom air, dan lain sebagainya. Dan beberapa negara-negara tetangga sudah turut ambil bagian dalam penanganan kabut asap di Indonesia.

Banyak pihak memaksa agar Presiden Jokowi menetapkan kabut asap yang terjadi saat ini dijadikan Bencana Nasional. Namun, hingga saat ini status tersebut tidak kunjung diberikan. Hal itu bukan tanpa asalan, karena semua sudah diatur oleh undang-undang.

Artinya bencana nasional, parameternya jumlah korban, kerugian ekonomi, dan lainnya, lalu harus ada PP yang mengatur status bencana

Anda bisa bayangkan betapa dahsyatnya masalah kabut asap ini berlarut-larut dan belum dapat diselesaikan dengan maksimal. Padahal berbagai macam upaya sudah dilakukan dan telah ikut terlibat negara-negara tetangga, namun sama sekali belum memuaskan.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menengarai ada potensi sabotase dalam munculnya titik-titik api di Papua dan Sulawesi. Ia pun telah menerima sejumlah isu terkait dengan sabotase tersebut. Dan pihaknya memiliki bukti kuat saat menetapkan seseorang menjadi tersangka. Termasuk untuk kasus pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana asap.

Jadi kalau kaum DUNG DUNG PRET masih getol menyalahkan Presiden Jokowi, tunggu saja bumerang itu akan telak mengenai balik dengan telak.

Sebagai rakyat yang CINTA DAMAI sebaiknya kita ikut memikirkan SOLUSI yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan kabut asap itu daripada SELALU MENYALAHKAN SAJA.

Salam NKRI Raya!

Sumber: Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku

0 Response to "Mafia Pembakar Hutan Indonesia Tinggal Tunggu Pembalasan Perbuatan Busuknya Itu"