Gubernur DKI Jakarta Incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Detik) |
Grand Design, Grand Strategy For Grand Indonesia
Bukankah ini yang kita bisik-bisikkan dan perbincangkan di warung kopi di era pra-Jokowi? Bukankah ini yang para mahasiswa unjuk-rasakan hingga Soeharto lengser?
Mungkin sudah saatnya kita berubah dari diri sendiri. Berhenti menjadi kodok dalam sumur yang bisanya hanya melongok ke langit sebesar mulut sumur, dan berisik berdoa minta hujan turun dari langit. Padahal, air di dalam sumur telah mengalir lancar, segar dan bergizi dari bumi.
Presiden-presiden pra-Jokowi saja kita dukung, masa iya sekarang kita malah menyebar opini aneh-aneh berbau dengki dan syirik - padahal kita baru saja keluar dari rumah ibadah masing-masing?
Negeri ini besar. Jangan biarkan hati kita kerdil. Sebab, kebesaran sebuah bangsa bukan karena jumlah. Juga bukan karena kebebasan berbicara apa saja. Tapi karena kebebasan untuk kerja, kerja dan kerja. Yang besar seharusnya berhati besar dan berketeladanan besar. Yang kecil seharusnya diayomi dan dihibur. Bukan sebaliknya. Nasionalisme dimulai dari hati.
Ahok: Pak Jokowi Ingin Kumpulkan Orang Baik di Tiap Kota KabupatenMarilah kita bersyukur, dan marilah kembali bersaudara di bumi persada ini dengan hati seperti ribuan bayi yang lahir di atasnya setiap hari! Anak-anak kita kelak akan mewarisi apa yang kita pikir dan perbuat. Kelak, mungkin anak kita akan menjadi orang baik yang dimaksud!
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkap adanya nasihat Presiden Jokowi terkait keputusannya tak jadi bertarung di Pilgub DKI 2017. Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama rupanya sudah mendapat nasihat serupa.
Dalam jumpa pers di Balai Kota, Jalan Wastukancana, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/2) pagi tadi, Ridwan Kamil mengungkap nasihat Jokowi yang tak ingin dirinya bertarung melawan Ahok. Jokowi, kata Ridwan Kamil, tak ingin salah satu di antara dirinya atau Ahok hilang jika kalah di Pilgub DKI.
Ahok rupanya sudah mendengar pernyataan serupa. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengamini bahwa Jokowi memang tak ingin kepala-kepala daerah yang baik jadi 'menganggur' gara-gara kalah di pilkada.
"Pak Jokowi kan konsepnya mengumpulkan orang-orang baik di tiap-tiap kota dan kabupaten. Beliau ingin sekali di tiap kota kabupaten ada orang-orang bagus yang bekerja untuk kotanya. Itu konsepnya Pak Jokowi saat ini," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).
Menurut Ahok, hal tersebut sudah sering disampaikan oleh Jokowi. Dia maklum jika hal yang sama disampaikan ke Ridwan Kamil.
"Kalau (Ridwan Kamil) ikut (pilgub) kan pasti salah satu, beliau juga harus mundur. Kalau mundur dia ikut Jakarta, saya menang, hilang Pak Ridwan Kamil. Kalau dia yang menang, saya juga hilang. Saya kira itu keputusan hak beliau," ujar Ahok.
Dengan banyak kepala daerah berkualitas, Ahok melanjutkan, maka diyakini pembangunan di Indonesia lebih merata. Kepala-kepala daerah bisa saling belajar satu sama lain.
"Kita bisa saling belajar, kota-kota penting kan tentu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung. Kota-kota ini bisa saling belajar," ungkap Ahok.
Pagi tadi, dalam jumpa pers soal tak jadi maju di Pilgub DKI 2017, Emil mengungkap Jokowi berharap dia tak bertanding dengan Ahok. Jokowi tak ingin salah satu dari dia atau Ahok akhirnya tak berkontribusi untuk bangsa.
"Beliau (Jokowi) melihat saya dan Pak Ahok ini adalah pemimpin daerah yang diapresiasi. Dan sebaiknya tidak bertanding. Nanti bila salah satu kalah dan tidak berguna bagi bangsa dan negara. Itu sebabnya, nasihat bijak beliau sangat saya pahami," beber arsitek lulusan University of Berkeley California ini. (detiknews)
- the little wei
Oleh: Jowly Yohanesh
Sumber: Facebook
0 Response to "Grand Design, Grand Strategy For Grand Indonesia #Era Nurani Rakyat, Era Indonesia Raya"