Peristiwa ini menjadi trend topik di media sosial. Ada yang memberi dukungan, dan ada juga yang mencibir. Yang mendukung banyak mengatakan "Ternyata Jokowi Berani", "Teruskan", dan lain sebagainya. Yang mencibir tentu anda tahu apa yang mereka katakan. Jadi saya tidak perlu lagi mengatakannya disini.
Penenggelaman Kapal Asing di perairan Indonesia ini telah dicanangkan oleh bapak Presiden Jokowi dalam wawancara beliau beberapa waktu yang lalu. Bahkan Presiden Jokowi memerintahkan langsung tindakan tersebut kepada Menteri kabinet Kerja yang berhubungan dengan kelautan.
Beberapa jam yang lalu saya memerintahkan Menkopolhukam untuk menenggelamkan tiga kapal nelayan dari negara asing yang mencuri ikan di Perairan Indonesia pada hari Sabtu lusa (6/12/2014), dikutip dari Diary Presiden Jokowi (Suara-kami.blogspot.com)
Meskipun demikian, banyak juga Tokoh-tokoh (yang mengganggap dirinya tokoh) negara ini yang meragukan bahkan menentang Penenggelaman Kapal Pihak Asing Yang Mencuri Ikan di Perairan Indonesia. Lihat saja di bawah ini.
Ter-Intip Yang Meragukan Kinerja Jokowi dan Yang NYINGIR
1. Pada 15 November 2014 anggota Komisi III DPR-RI yang juga Ketua DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsy: "Jokowi diam-diam gigit di belakang, kekayaan negara dijual". (Merdeka.com, 15/12/14)
Catatan: Di saat kepala Pemerintah mencari investor di tengah APBN-P 2014 yang super ketat serta warisan hutang Rp 3.300 triliun, padahal Jokowi ingin membangun infrastruktur dari Sabang hingga Merauke sebisa mungkin tidak dengan cara berhutang lagi tapi si anggota dewan yang cuma ngoceh gak jelas tau persis bahwa menarik investor itu bukanlah hal mudah.
2. Tanggal 25 November 2014 Ketua Komisi I DPR yang juga politisi PKS, Mahfudz Siddiq: "Enggak ngerti (apa maksudnya), lagi gagah-gagahan saja. Undang-undang gak ada membakar, nenggelamin, nggak ada, tapi kalau Pemerintah melakukan shock terapi boleh saja. (Merdeka.com 25/11/14)
Catatan: Terlihat jelas yang ngomong #asbun karna sebenarnya dasar hukumnya jelas di Pasal 69 UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
3. Fadli Zon: "Jadi sebenarnya Pemerintah, Pak Jokowi gak usah terlalu banyak omonglah, lakukan aja dulu, satu (kapal) lah, satu dicontohin dulu, saya pengin lihat gitu. Satu (kapal) coba ditenggelamkan, gak usah banyak-banyak". (Merdeka.com, 29/11/14)
Catatan: Yang satu kerjanya hanya omong kosong, sementara Presiden Jokowi telah kerja nyata.
4. Pada 5 Desember 2014, Ibas mengatakan: "Penenggelaman kapal jangan untuk gagah-gagahan" (Kompas.com, 5/12/14).
Catatan: Padahal di era SBY, menteri kelautan sendiri pun ditegur menenggelamkan kapal asing walaupun sudah jelas-jelas masuk teritorial perairan Indonesia dan mencuri ikan (tempo.co, 5/12/14) dengan dasar menjaga hubungan baik. Kisah penyadapan telpon Australia aja, PM Abbot hingga saat ini tidak pernah minta maaf ke negara kita. Kenapa? Kalo lokomotifnya tegas, maka gerbongnya juga mau gak mau ikutan...
5. Semangkin lengkap lagi dengan plintiran ala PKS (pkspiyungan.org) tentang: Dagelan Susi, Kapal 'Rongsokan' Yang Ditenggelamkan Hasil Tangkapan Tahun 2012.
Catatan: Inilah portal berita yang memberitakan kabar yang tidak jelas.
So... bukan rahasia umum lagi, bahwa setiap kebijakan Presiden Jokowi akan selalu ditentang oleh mereka-mereka yang tidak menerima kekalahan di waktu pilpres 2014 yang telah lewat.
Bravo Pak Jokowi, Bravo Mr. President. [TI]
mantap gan artikelnya..hihihhi...ane cari source lain ah supaya bisa nulis artikel penenggelaman kapal ini...thank gan...selalu kompak ya...dapat bonus dari ane...cek $ ente...hihihi
ReplyDeleteOkay lanjutttttttttttttt
Delete